Beredar narasi di media sosial mengenai anjuran mengonsumsi kelapa hijau atau sebagian masyarakat mengenal dengan nama degan ijo atau degan wulung setelah divaksin Covid 19. "Buat anggota group yang sudah divaksin karena dapat undangan, mohon siapkan kelapa ijo… jangan lupa, Bagi yang belum divaksin persiapkan diri, Insya Allah air klapa ijo bisa jadi penawar effect racun vaksin, Aamiin Ya Robbbal Alamin," ungkap tulisan tersebut.
Kepala Puskesmas Colomadu II Karanganyar, Jawa Tengah, drg Ririn Nurliyani BR, M.Kes, menjelaskan jika hal tersebut tidak tepat. Ririn menyebut tidak ada racun yang terkandung dalam vaksin Covid 19. "Vaksin itu bukan racun, melainkan virus yang telah mati, disuntikkan untuk merangsang antibodi," ungkap Ririn saat meninjau proses vaksinasi di Klinik An Nuur, Colomadu, Karanganyar, Sabtu (13/3/2021).
Ririn juga mengungkapkan jika tidak ada hubungannya mengonsumsi kelapa hijau, karena vaksin disuntikkan ke aliran darah. Sedangkan kelapa hijau dicerna melalui lambung. Namun, Ririn menyebut tidak ada larangan bagi orang yang telah divaksin untuk mengonsumsi kelapa hijau.
"Boleh juga untuk mengonsumsi, tidak ada hubungannya vaksin." "Minum pun boleh, tidak dilarang. Karena (kelapa) mengandung elektrolit, bagus juga untuk tubuh," ungkap Ririn. Sementara itu vaksinasi Covid 19 disebut menjadi upaya untuk pemulihan keadaan krisis akibat pandemi.
Diketahui, target vaksinasi ialah 70 persen dari total populasi. Setidaknya, pemerintah menargetkan untuk memberikan vaksin terhadap 181,5 juta penduduk Indonesia. Sementara itu, Chairman of the Indonesia Health Economic Association (InaHEA), Hasbullah Thabrany memprediksi perekonomian Indonesia bangkit setelah program vaksinasi Covid 19 selesai sesuai target yakni 12 bulan atau pada Januari 2022.
"Kalau kita bisa selesaikan vaksinasi pada tahun ini dan vaksin mempunyai efektifitas setahun, maka Januari 2022 ekonomi kita sudah bisa bergerak normal," kata Hasbullah dalam Dialog Produktif Rabu Utama 'Pengelolaan Kesehatan dengan Vaksin' yang disiarkan virtual pada Rabu (10/3/2021). Ia mengatakan, melalui vaksinasi diharapkan kesehatan masyarakat semakin baik sehingga menimbulkan ketenangan bekerja. "Kita akan bisa bekerja dan ekonomi kita diharapkan tumbuh 5,2%," ucap guru besar Universitas Indonesia ini.
Untuk itu Hasbullah berharap masyarakat dan semua pihak turut serta dalam mencapai target tersebut. "Vaksinasi ini menjadi kepentingan bersama, semua harus ikut kalau tidak dapat mengancam orang lain," terang Hasbullah. Diketahui, Presiden Jokowi menargetkan program vaksinasi gratis yang menyasar 181,5 juta orang penduduk Indonesia selesai dalam 12 bulan.
Dari jumlah tersebut, herd immunity atau kekebalan kelompok akan terbentuk sebagai upaya pemberian perlindungan dan pengendalian pandemi Covid 19 di Tanah Air. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.