Situ Cangkuang adalah sebuah danau yang ada di Garut. Danau satu ini menarik untuk dikunjungi karena memang menjadi satu lokasi dengan sebuah Candi Hindu yang juga merupakan bagian dari kawasan Kampung Pulo. Faktanya Cangkuang adalah satu-satunya candi Hindu di tanah Sunda dan bersebelahan dengan landmark kuno yang disebut Makam Embah Dalem Arief Muhammad.
Seperti destinasi wisata lainnya, Danau Cangkuang ini populer di kalangan wisatawan karena ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sini. Mulai dari fotografi, relaksasi, rekreasi keluarga, dan eksplorasi semuanya bisa dilakukan di sini. Bahkan beberapa orang datang juga ke kuil untuk belajar sejarah.
Lokasi dan Cara Menuju Situ Cangkuang
Situ Cangkuang berada di Desa Leuwigoong. Secara wilayah, danau ini milik Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Bagaimana menuju ke sana. Jika Anda ingin ke Situ Cangkuang dan berangkat dari Kota Bandung, maka perjalanan akan memakan waktu sekitar 1 jam 22 menit sebab jaraknya adalah 52,7 km.
Bagi yang ingin melakukan perjalanan lebih cepat bisa memanfaatkan Jalan Nanggeleng – Cirahayu. Selanjutnya, wisatawan harus menuju Kecamatan Leles dan mencapai Desa Leuwigoong sesudahnya. Hal terakhir yang harus dilakukan adalah mencari layanan perahu untuk bisa sampai ke Danau Cangkuang.
Keunikan Situ Cangkuang
Danau Cangkuang banyak disukai oleh wisatawan karena mereka menikmati nuansa ketenangannya. Berkat lingkungan yang masih asli dan udara segar, danau satu ini layak sekali dikunjungi. Wisatawan dapat menemukan kedamaian selama berkeliling di Situ Cangkuang.
Dinamakan dengan Situ Cangkuang sendiri karena memang Cangkuang adalah sejenis daun pandan. Penduduk setempat memberi nama itu karena keberadaan daun-daun yang tumbuh di lokasi tersebut. Orang-orang yang tinggal di desa-desa sekitar bahkan memanfaatkan daunnya untuk membuat berbagai barang tradisional seperti tikar, bungkus, dan penutup.
Namun, kalau Anda ingin menjelajahi candinya yang khas, maka Anda harus menyewa seorang pemandu. Untuk tur yang lebih nyaman dan efisien, wisatawan harus mempertimbangkan untuk menyewa pemandu saat mengunjungi candi agar bisa mendapatkan informasi menyeluruh mengenai situs tersebut.
Pemandu wisata juga dapat memberi tahu wisatawan tentang sejarah Candi Cangkuang. Konon candi itu ditemukan pada tahun 1966 oleh sekelompok peneliti. Saat itu, orang-orang ini sedang mencari makam kuno dan arca Siwa di Bukit Kampung Pulo.
Namun Anda yang hanya ingin menikmati danaunya, maka Anda bisa berwisata air dengan berlayar menggunakan sebuah rakit. Jadi, rakit sendiri adalah sarana tranportasi tradisional untuk menyeberang danau menuju kampung Pulo di mana Candi Cangkuang ada di dalamnya.
Menariknya di danau ini adalah, ada warung-warung yang sengaja dibangun di atas danau. Berwisata di Situ Cangkuang dijamin membuat Anda merasa puas. Kalau sudah di Situ Cangkuang, jangan lupa untuk berkunjung ke Ranu Pani Lumajang yang tidak kalah indahnya.